yeah, dan bulan juni selalu mengingatkanku padamu, wahai jelekku, matahariku yang membuat aku tak mati rasa lagi... :)
bulan juni... ya... di bulan ini aku menyadari rasa sayangku padamu yang berbeda dari sayang kakak pada adiknya. aku memang tak berharap kita lebih dari sekedar 'parter bercanda' atau 'teman yang hanya akur jika di voto'
benar... aku tak berharap lebih dari itu, sayang...
tapi... rasa ini nggak mungkin kutepis... sesak ini nggak mungkin aku nggak merasakan... aku sedih, tau....
when i realized that i love you so much
but sometimes i cry but i can't tell you why...
why i feel... what i feel... inside...
harus kuakui rasa itu terjadi memang secara tiba-tiba ketika kau mengatakan bahwa kau akanpergi. sesak. sangat sesak dada ini, kamu tahu??
aku hampir menangis. tapi kutahan. aku tak mau terlihat cengeng dimatamu. lagipula kamupikir, aku sanggup menangis dengan tatapan jenakamu??
memang rasa ini terjadi tiba-tiba, jelek. tapi apakah aku salah, jika rasa itu menjadi terlampaudalam sehingga menjadikanku seperti sekarang...
hahaha... setahun berlalu namun tetap saja aku masih stagnan disini. di tempat ini. masihmenyayangimu....
apa aku bodoh, menunggu yang tidak pasti?
apa aku bodoh, setia pada yang tak ada?
apa aku bodoh masih menyayangimu seperti ini??
aku nggak tau jawabannya. dan jujur, itu pertanyaan retoris yang nggak perlu dijawab, kan,sayang??
aku hanya menyesal kita tak akan bisa seperti dulu. oke, memang aku yang nggak bisa sepertidulu. tapi get real, deh. dengan penolakan halusmu, bagaimana bisa aku menganggap hubungankita seperti dulu???
tak bisa, jelek, tak bisa....
kalau dulu saling menanyakan kabar adalah hal yang biasa, kini aku butuh keberanian untukmelakukannya.
tak akan ada yang mudah diantara kita, jelek, tak akan ada yang mudah....
lalu aku harus bagaimana, jelek??
haruskah aku menggapai angin?
haruskah aku menguras laut?
atau mengecat langit menjadi warna pink???
aku menyayangimu, jelek... dari setahun yang lalu, detik ini pun masih kurasakan getar sayangitu... namun entah sampai kapan... :)
cintaku bukanlah cinta yang sederhana :
ia menginginkan setiap nafasmu
cintaku bukanlah cinta yang sederhana :
ia mendambakan seluruh hatimu
cintaku bukanlah cinta yang sederhana :
ia mau segenap jiwamu
cintaku memang bukanlah cinta yang sederhana, namun percayalah bahwa ketidaksederhanaan cintaku kupersembahkan tulus hanya untukmu.
dan kau bisa membalasnya hanya dengan cinta sederhanamu